Dalam sebuah posting media sosial baru-baru
ini, penulis Kristen terlaris John Bevere mengungkapkan bagaimana dia terikat
pada pornografi bahkan setelah dia menjadi seorang Kristen.
Bevere, penulis 20 buku, mengatakan bahwa
obsesi pornonya dimulai sekitar usia 11 atau 12 tahun.
"Itu supranatural," jelasnya.
"Jika ada hal-hal yang berkaitan dengan porno, kepalaku akan mengarah kepada hal itu. Sungguh menakjubkan."
Bevere mengatakan kepada audiens bahwa dia
menikahi wanita tercantik di bumi dan dia berpikir, "ini akan
mengatasinya."
"Ini justru memburuk," aku dia. "Lalu saya masuk pelayanan dan saya bekerja untuk salah satu gereja terbesar dan tercepat di Amerika Serikat dan itu semakin parah."
(John Bevere / sumber: Facebook / CBN.com)
Bevere mengungkapkan bagaimana dia bertanggung
jawab atas pembicara tamu di gereja tersebut dan suatu hari, dia dikirim untuk
menjemput seorang pria dengan nama Lester Sumrall. Dia bilang dia membuka diri
ke Sumrall saat mereka duduk sendirian di van gereja.
"Wah, apakah dia mengizinkan saya memilikinya ... seperti ayah yang
baik," kenang Bevere. "Saya bilang 'doakan saya'."
Jadi Sumrall meletakkan tangannya di Bevere
dan berdoa untuknya.
"Kamu tahu apa yang terjadi?" dia berkata.
"Tidak ada, saya serius."
"Sembilan bulan kemudian, saya menjalani
puasa empat hari dan pada akhir puasa empat hari tersebut pada 6 Mei 1985, saya
benar-benar terbebas dari pornografi," kenangnya. "Saya bebas hari
ini."
Dalam video tersebut, Bevere mengatakan bahwa
dia memiliki banyak pertanyaan tentang mengapa doa Sumrall tidak membantunya.
Dia mengatakan Roh Kudus menunjukkan kepadanya hidupnya sampai saat itu.
"Sebelum saya membuka diri kepadanya, saya takut bahwa saya akan diadili atas dosa itu," kata Bevere. "Saya takut dosa itu akan merugikan saya ... mengorbankan perkawinan saya .. mengorbankan pelayanan saya."
Baca Juga: Suami Kecanduan Pornografi? Tolonglah Dia dengan 3 Cara Ini
Dia bertanya kepada Tuhan apa yang seharusnya
dia doakan. Dan dia berkata bahwa Tuhan menjawab, "untuk mengenal-Ku secara intim."
Bevere mengatakan bahwa dia kemudian berhenti
berdoa untuk memenangkan bangsa-bangsa bagi Yesus dan malah berdoa "Tuhan,
saya ingin mengenal-Mu."
Saat itulah dia menyadari kesedihan duniawi selama
ini yang menjadi perhatian padanya- apa yang akan terjadi pada saya? Apa yang
akan dipikirkan orang?
"Justru kesedihan yang ilahi yang
harus menjadi pusat perhatian,” kata Bevere.
Penulis tersebut punm memberikan saran ini.
"Jika kamu ingin bebas dari dosa,
tidak cukup maaf," tulis Bevere. "Kamu harus menyesal dengan ALASAN
YANG BENAR. Kesedihan yang duniawi berfokus pada dirimu sendiri. Kesedihan
ilahi berfokus pada tidak ingin menyakiti hati orang yang kamu cintai."
Dia juga menyertakan ayat Perjanjian Baru ini.
" Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini 1 menghasilkan kematian.." -2 Korintus 7:10
Sumber : CBN.com